Jumat, 02 Juli 2010

askep

FORMAT PENGKAJIAN KLINIK
APLIKASI ILMU KEPERAWATAN DASAR
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Keluhan Gangguan Sistem Pernapasan
“Asma Bronchial”

I.DATA DEMOGRAFI
a.Biodata
Nama Pasien : An.O.H
Umur / TTL : 6 tahun / Gorontalo, 1 Januari 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Raya Batudaa, Desa Tabongo Batudaa
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Pekerjaan : Siswa
Pendidikan : SD
Status Kawin : -
Diagnosa Medis : Asma Bronchial
Tgl. Masuk / Jam : 25 Januari 2010, Pukul 09.00
Tgl. Pengkajian : 27 Januari 2010

b.Identitas Orang Tua
Nama : Ny. S.A
Umur / TTL : 30 tahun / Gorontalo, 14 Februari 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Raya Batudaa, Desa Tabongo Batudaa
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 Akuntasi
Status Kawin : Kawin
Hubungan dengan klien : Orang tua

II.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien masuk rumah sakit dengan alasan sesak napas. Sesak dialami karena klien terkontaminasi dengan debu (alergen debu). Serangan sesak biasanya muncul pada malam hari dan dini hari (shubuh). Sesak ini dialami sejak senin shubuh, sesak dirasakan lebih berat ketika musim hujan/cuaca dingin (perubahan cuaca). Klien akan merasa nyaman jika tidur dengan posisi semi-fowler. Jika serangan sesak datang klien sering mengeluh nyeri pada bagian dada, keluhan lain yang menyertai yaitu batuk berdahak, demam, gelisah dan ada bunyi napas tambahan (mengi/wheezing).

III.RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya menderita penyakit asma sejak umur 5 tahun. Orang tua klien juga mengatakan bahwa anaknya alergi terhadap beberapa jenis makanan seperti kuning telur, udang, dan es. Jika klien mengkonsumsi makanan tersebut maka serangan sesak akan datang lagi.

IV.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Dalam keluarga klien ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien yaitu ayah klien sendiri yang meninggal karena penyakit tersebut serta kakek dari ayah klien, sedangkan dari pihak ibu klien semuanya dalam keadaan sehat.
GENOGRAM











Keterangan :

= Laki-laki = Tinggal Serumah

= Perempuan = Klien

= Meninggal

V.POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
a.NUTRISI
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
Selera makan
Baik
Menurun
Menu makanan
Nasi + Ikan + Sayur
Nasi + Ikan + Sayur
Frekuensi makan
3 x sehari
1 atau 2 x sehari, tidak mau makan
Makanan yang disukai
Udang dan goreng-gorengan
Bubur ayam
Makanan pantangan
Es
Udang, Kuning Telur dan Es
Pembatasan pola makan
Tidak ada
Hanya bisa menghabiskan makanan ± 5 sendok
Cara makan
Disuap
Disuap
Ritual saat makan
Bermain
Berbaring

b.CAIRAN
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
Jenis minuman
Air putih dan Susu
Air putih
Frekuensi minum
Sebanyak yang anak minta
IVFD
Kebutuhan cairan
5-6 gelas/hari
1000 cc
Cara pemenuhan
Minum
IVFD Dextrose 5% Nabic = 4 : 1
(14 tetes/menit)

c.ELIMINASI (BAB dan BAK)
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT

B.A.K
B.A.B
B.A.K
B.A.B
Tempat pembuangan
WC
WC
WC
WC
Frekuensi
5-6 x/hari
1 x/hari
4-8 x/hari
1x/hari
Konsistensi
Warna kuning Jernih
Padat
Warna Kuning Jernih
Padat
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Obat pencahar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada




d.ISTIRAHAT / TIDUR
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
Jam tidur :
Siang
malam

11.00-13.00
20.00-06.00

± 2 Jam
± 5 Jam
Kebiasaan saat tidur
Menghisap jempol
Menghisap jempol
Kesulitan tidur
Tidak ada
Gelisah

e.PERSONAL HYGIENE
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
Mandi :
Cara
Frekuensi
Alat mandi

Dimandikan
2 x sehari
Sabun

Di lap basah
1 x sehari
Air hangat
Cuci rambut
Frekuensi
Cara

3 x seminggu
Memakai shampo

Tidak pernah
-
Gunting kuku
Frekuensi
Cara

1 x seminggu
Memakai gunting kuku

1 x seminggu
Memakai gunting kuku
Gosok gigi
3 x sehari
Tidak pernah

f.AKTIFITAS/MOBILITASI
KONDISI
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
Kegiatan sehari-hari
Bermain
Tidak ada
Pengaturan jadwal harian
Tidak ada
Tidak ada
Penggunaan alat bantu aktivitas
Tidak ada
Tidak ada
Kesulitan pergerakan tubuh
Tidak ada
Sulit bergerak karena sesak

g.PSIKOSOSIAL
Sebelum sakit :
Anak tinggal dirumah sendiri (orang tua), lingkungan berada di tengah kota, dekat dengan sekolah, ada tempat bermain, klien tidur bersama orang tua (ibu). Hubungan antara keluarga harmonis dan klien diasuh oleh orang tuanya (ibu).
Saat sakit :
Ibu membawa klien ke rumah sakit untuk dirawat inap. Klien belum mampu mengungkapkan mengapa orang tuanya membawanya ke rumah sakit dan penyebab penyakit yang dideritanya. Klien tampak ketakutan, saat perawat mendekati klien menangis menjerit-jerit, terutama saat orang tuanya meninggalkannya sebentar. Klien sangat gelisah dan tidak kooperatif dengan pengobatannya.

h.SPIRITUAL
Sebelum sakit :
klien rajin beribadah seperti sholat berjamaah di masjid dan mengaji.
Saat sakit :
Klien belum dapat melakukan sholat berjamaah di masjid dan mengaji.

i.OLAHRAGA DAN REKREASI
Sebelum sakit :
Klien sering melakukan jogging bersama keluarga (ibu) pada pagi hari serta setiap akhir pekan keluarga klien meluangkan waktu untuk rekreasi bersama ke tempat-tempat wisata.
Saat sakit :
Klien tidak dapat melakukan aktivitas olahraga seperti biasanya (jogging), begitu pula dengan rekreasi.

VI.PEMERIKSAAN FISIK
a.Keadaan umum
Klien tampak lemas dan gelisah
b.Tanda-tanda vital
Suhu badan : 39oC
Nadi : 120 x/menit
Respirasi : 60 x/menit
Tekanan darah : Tidak diukur karena klien sering menangis saat disentuh
Berat badan : 20 Kg
Tinggi badan : 90 cm
c.Sistem Pernapasan
Hidung
Simetris kiri-kanan, Pernapasan cuping hidung (+), Tidak ada sekret/polyp.

Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Dada
Bentuk dada Barrel Chest, Perbandingan ukuran anterior posterior : transversal = 1:1, gerakan dada mengikuti napas, terdapat retraksi subcostal, intercostal, substernal, penggunaan otot bantu pernapasan (+), suara napas ronkhi (+) di anterior paru, wheezing (+) di bronkhus,.
Clubbing finger (+) 15o.
d.Sistem Kardiovaskuler
Conjungtiva pucat, bibir tidak sianosis, arteri carotis kuat, tekanan vena jugularis tidak meningkat.
Ukuran jantung normal, ictus cordis tidak tampak, suara jantung I,II normal, capillary refill time kurang dari 2 detik.
e.Sistem Pencernaan
Sklera tidak ikterik
Bibir kering dan pecah-pecah
Mulut tidak ada stomatitis
Gaster (nyeri tekan pada palpasi kuadran kiri atas), gerakan peristaltik (+) kesan menurun
Abdomen (hati, ginjal,dan lien) tidak teraba
Tidak terdapat kelainan pada anus.
f.Sistem Indera
Mata
Kelopak mata tidak edema, bulu mata merata, alis tipis, gerakan bola mata mengikuti arah cahaya, dan respon pupil mengecil bila ada cahaya.
Hidung
Fungsi penciuman terganggu yakni sulit membedakan bau karena hidung tersumbat, sekret yang menghalangi penciuman kental.
Telinga
Keadaan daun telinga simetris kiri-kanan, kanal auditoris kotor, ada serumen berwarna kuning, fungsi pendengaran baik yakni menoleh jika dipanggil.
g.Sistem Saraf
1.Fungsi Cerebral
Status mental : susah dikaji karena anak tidak kooperatif
Kesadaran : eyes = 4, Motorik = 6, Verbal = 5
Bicara : klien hanya menangis
2.Fungsi Kranialis
Kranial I
Klien dapat membedakan bau walau sulit
Kranial II
Lapang pandang : gerakan bola mata mengikuti arah cahaya
Kranial III, IV,VI
Gerakan bola mata = 6
Pupil = isokor
Refleks kornea = klien menggerakan mata ke lateral
Kranial V
Sensorik = dikaji tetapi klien tidak memberi jawaban
Motorik = tidak dikaji
Kranial VII
Sensorik = sulit dikaji
Motorik = simetris wajah kiri-kanan saat klien menangis
Otonom = sulit dinilai
Kranial VIII
Pendengaran = menoleh jika dipanggil
Keseimbangan = tidak dikaji
Kranial IX
Sulit dikaji
Kranial X
Gerakan uvula sulit dikaji karena klien menangis terus
Kranial XI
Sternokleidomastoideus = ada tahanan
Trapezius = sulit dikaji karena klien lebih banyak tidur di tempat tidur.
Kranial XII
Mampu menjulurkan lidah ke semua arah
3.Fungsi Motorik
Masa otot : normal
Tonus otot : normal
Kekuatan otot : 4, cukup kuat tapi bukan kekuatan penuh.
4.Fungsi Sensorik
Sulit dinilai, hanya rangsangan nyeri klien yang dapat memberi respon

5.Fungsi Cerebellum
Sulit dinilai
6.Refleks
Sulit dikaji karena klien menangis jika disentuh.
7.Iritasi Meningen
Tanda iritasi meningen tidak ditemukan
h.Sistem Muskuloskeletal
Kepala
Bentuk kepala mesocephal
Vertebra
Lurus, tidak ditemukan lordosis, kifosis, skoliosis, gerakan baik, ROM aktif
Pelvis
Kesan normal
Lutut
Tidak bergerak, tidak kaku, gerakan aktif, Mac Murray Test dan Ballotement Test hasil negatif
Kaki
Gerakan aktif, kemampuan berjalan baik
Bahu/Tangan
Tidak bengkak, ROM aktif
i.Sistem Integumen
Rambut
Warna hitam, tidak mudah tercabut
Kulit
Warna sawo matang, temperatur hangat, kering, tidak ada ruam
Kuku
Warna pucat, tidak mudah patah, kotor
j.Sistem Endokrin
Kelenjar Tyroid tidak nampak dan tidak teraba
Ekskresi urine biasa, tidak ada polidipsi dan poliphagi
Suhu tubuh seimbang, tidak ada keringat berlebihan
Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut
k.Sistem Perkemihan
Tidak ditemukan adanya edema palpebra, moon face, dan edema anasarka
Keadaan kandung kemih normal, tidak ada nocturia, disuria, kencing batu,dan hematuria
l.Sistem Reproduksi
Perempuan
Keadaan labia mayora dan minora bersih
Tidak ada sekret
m.Sistem Imun
Alergi terhadap debu, makanan dan perubahan cuaca
Ada penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca seperti demam tinggi jika musim hujan, sehingga klien terserang sesak (asma) lagi.

VII.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Selama dirawat, tidak dilakukan pemeriksaan diagnostik

VIII.PENGOBATAN/TERAPI SAAT INI
IVFD Dextrose 5% + Nabic = 4:1 (14 tetes/menit)
Aminofilin : 3 cc (14 tetes/menit)
Dexametasone 2 x 5 mg/IV/12 jam
Ampicilline 4 x 200 mg/IV/6 jam



Gorontalo, 27 Januari 2010
Penyusun


Kelompok 2















DATA FOCUS

Nama Pasien : An. O.H
Umur : 6 tahun
Ruang Rawat : Perawatan anak
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
Orang tua klien mengatakan bahwa klien :
Sesak napas
Batuk dengan lendir sulit dikeluarkan
Orang tua klien mengatakan bahwa klien sangat lemah dan selalu menangis
Orang tua klien mengatakan cemas dengan kondisi klien
Orang tua klien selalu bertanya tentang kondisi klien
Seak napas (+)
Penggunaan otot bantu pernapasan
Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi
Refraksi subcostal, intercostal, dan substernal
Pernapasan cuping hidung (+)
Batuk (+)
Auskultasi : ronkhi (+)
Wheezing (+)
Tanda-tanda vital
N : 120 x/menit
R : 60 x/menit
SB : 39oC
Ekspresi wajah gelisah
Klien lemah, tonus otot = 4
Bibir klien kering
Klien rewel


ANALISA DATA

Nama Pasien : An. O.H
Umur : 6 tahun
Ruang Rawat : Perawatan anak
No.
DATA
PENYEBAB
MASALAH
1
DS :
Orang tua klien mengatakan bahwa klien :
Sesak napas
Batuk lendir sulit dikeluarkan
Orang tua klien mengatakan bahwa klien sangat lemah dan selalu menangis

DO :
Sesak napas (+)
Refraksi subcostal, intercostal, dan substernal
Wheezing (+)
Auskultasi : ronkhi nyaring (+)
Batuk (+)
Pernapasan cuping hidung (+)
R : 60 x/menit
Intrinsik
Ekstrinsik

Respon imun yang buruk terhadap lingkungan

Merangsang produksi antibody Ig E

Ikatan Ag-Ab

Merangsang parasimpatis saluran napas

Degranulasi sel mast

Pelepasan mediator kimia : histamin

Konstriksi bronkus

Spasme bronkus

Udara terperangkap dalam saccus alveolus

Penurunan ventilasi alveolus

Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas

2














3











4
DS :
Orang tua klien mengatakan bahwa klien sangat lemah

DO :
Klien lemah
Tonus otot : 4








DS :
Orang tua klien mengatakan bahwa klien selalu menangis
Orang tua klien mengatakan cemas dengan kondisi klien

DO :
Ekspresi wajah klien cemas
Klien dan orang tua klien cemas
DS :
Orang tua klien selalu bertanya tentang kondisi klien

DO :
Ekspresi wajah cemas
Penurunan ventilasi alveolus

Difusi gas terganggu

O2 tidak efektif ke jaringan

Hipoksia

Metabolisme menurun

ATP menurun

Kelelahan


Sesak napas

Hospitalisasi

Perubahan status kesehatan

Koping tidak efektif

Kecemasan



Sesak napas

Informasi tidak adekuat tentang kondisi, perawatan, pengobatan

Kurang pengetahuan
Intoleransi aktivitas : kelelahan













Kecemasan











Kurang pengetahuan












DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. O.H
Umur : 6 tahun
Ruang Rawat : Perawatan anak
No.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TGL DITEMUKAN
TGL TERATASI
1


2



3


4
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme dan edema mukosa

Intoleransi aktivitas : kelelahan berhubungan dengan hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan

Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan disstress pernapasan

Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan pengobatan
28-01-2010


28-01-2010



28-01-2010


28-01-2010
-


-



-


-









Rabu, 28-01-10


































Kamis 29-01-10

























Kamis 29-01-10























































Jumat 30-01-10


























Jumat 30-01-10














1



































I


























I
























































I



























I







09.00






09.15



09.20




10.00




10.30


10.40


12.00


12.05


12.10


09.00





09.15


11.30




11.45



12.00


12.05


12.10


17.00





17.10


18.10


19.20




19.30




19.45




20.00



22.00


24.05

01.00


04.05


04.30



04.45


06.00


06.15




09.00




09.05


09.10



12.00


12.05


12.10


12.30



12.45


17.00




17.05


18.10


20.00


20.30




20.45


24.00


24.10


01.00


04.00


04.30



04.45
1.Observasi TTV terutama RR tiap 8 jam
H/:
TD : tidak diukur, anak menolak disentuh dgn alat
N : 110 x/menit
R : 50 x/menit
SB : 37,5oC

2.Melakukan auskultasi bunyi napas
H/:
Auskultasi : wheezing (+) di bronchus

3. Mengkaji keefektifan pemenuhan oksigen, terhadap adanya sianosis
H/: - Penggunaan otot bantu pernapasan (+)
- Pernapasan cuping hidung (+)
- Refraksi sub costal, iter costal, substernal

1.Melakukan observasi keadaan umum & tingkat kesadaran klien tiap 8 jam
H/ :
KU :
GCS : 10, E3M5V2
2.Memberikan posisi semi flower dan observasi tiap 8 jam
H/ : Bantal klien di tinggikan saat tidur

6. b. Mempertahankan pemberian O2
H/ : O2 terpasang 1 lt/m melalui nasal kanula

c. Penatalaksanan pemberian aminophilin
H/ : Aminophilin 3cc dalam IVFD : 14 tts/i

a.Penatalaksanaan pemberian kortikosteroid tiap 12 jam
H/ : Deksametasone 2x5 mg/IV/12 jam

b.Penatalaksanaan pemberian anti biotik tiap 6 jam
H/ : Ampicilin 4x200 mg/IV/6 jam

1.Mengkaji/observasi TTV, terutama RR tiap 8 jam
H/ :
N : 100 x/m
P : 48 x/m
S : 36,5 oC

2.Melakukan auskultasi bunyi napas
H/ : Wheezing (+)

4. Melakukan observasi keadaan umum dan tingkat keadaan klien /8 jam
H/ :
KU : lemah
GCS : 15

1.Memberikan posisi semiflower dan observasi tiap 8 jam
H/ : klien pada posisi semiflower dengan menggunakan 2 bantal saat tidur.

2.c. Penatalaksanaan pemberian aminophilin /8 jam
H/ : Aminophilin 3cc dalam IVFD : 14 tts/m

a.penatalaksanaan pemberian kortikosteroid /12 jam
H/ : Deksametason 2x5 mg/ 12 jam

b.penatalaksanaan pemberian antibiotic / 6 jam
H/ : Ampilicilin 4x200 mg/IV

1.Mengkaji / observasi TTV terutama RR /8 jam
H/ :
N : 120 x/m
P : 40 x/m
S : 36 oC

2.Melakukan auskultasi bunyi napas
H/ : Auskultasi : wheezing (+), Ronkhi (+)

6. e. Penatalaksanaan pemberian antibiotic / 6 jam
H/ : Ampicilin 4 x 200 mg/IV

3.Mengkaji keefektifan pemenuhan oksigen, terhadap adanya sianosis
H/ : - Sesak napas masih ada
Pernapasan cuping hidung (+)
Penggunaan otot pernafasan (+)

4.Melakukan observasi keadaan umum dan tingkat kesadaran klien tiap 8 jam.
H/: KU : lemah, anak menangis jika di sentuh
GCS : 15

5.Melakukan observasi posisi semiflower tiap 8 jam
H/:
Klien kembali di tinggikan bantalnya, karena klien merosot turun ke bawah

6.c penatalaksanaan pemberian Aminophilin/8 jam
H/:
Aminophilin 3 cc dalam IVFD : 14 tetes/menit

6.b Mengobservasi pemberian O2
H/: O2 di aff

6.d. Penatalaksanaan pemberian kortikosteroid/12 jam
H/ : Ampicilin 4x200 mg/IV
1.Mengobservasi TTV/ terutama RR/ 8 jam
H/ : TTV tidak di kaji = klien tidur

6. c. Penatalaksanaan pemberian aminophilin/ 8 jam
H/ : Aminophilin 3cc dalam IVFD : 14 tts/m

4. Melakukan observasi keadaan umum adan tingkat kesadaran klien tiap 8 jam
H/ : GCS :15, klien rewel

5. melakukan observasi posisi semifowler/ 8 jam
H/ : klien tidur dengan bantal ditinggikan

6. e. Penatalaksanaan pemberian obat antibiotic/ 6 jam
H/ : Ampicilin : 4x250 mg/IV

2. Mengkaji keefektifan pemenuhan oksigen, terhadap sianosis
H/ : - Pernapasan cuping hidung (+)
- Penggunaan otot bantu pernapasan (+)


1. Mengobservasi TTV terutama RR : /8 jam
H/ : TTV : N :120 x/i
P : 40 x/i
S : 37 oC

2. Melakukan aukultasi bunyi napas
H/ : wheezing (+)

3. Mengkaji keefekifan pemenuhan oksigen,terhadap adanya sianosis
H/ : - Pengunaan otot bantu pernapasan (+)
- Pernapasan cuping hidung (-)

6. c. Penatalaksanaan pemberian aminophilin / 8 jam
H /: - Aminophilin 3 cc dalam IVFD : 14 tetes/menit

d. Penatalaksanaan pemebrian kortikosteroid/12 jam
H/: Dexameton 2x5 mg/IV

e. Penatalaksanaan pemberian antibiotic/6 jam
H /: 4x 200 mg/IV

4. Melakukan observasi keadaan umum dan tingkat kesadaran klien/8 jam
H/: - GCS : 15
Klien : Rewel

5. Melakukan observasi posisi tiap 8 jam
H/: Klien posisi duduk

1. Mengobservasi tanda-tanda vital , terutama respirasi : tiap 8 jam
H/: Tanda-tanda vital : N = 110 x /menit
P = 40 X Menit
S =37o C

2. Melakukan aukultasi bunyi nafas
H/: Wheezing (+)

6.e. Penatalaksanaan pemberian antibiotic tiap 6 jam
H/: Ampicilin 4 x 200 mg/IV

6.c. Penatalaksanaan pemberian aminofilin tiap 8 jam
H/: Aminofilin 3 cc dalam IVFD : 14 tetes / menit

4. Melakukan observasi keadaan umum dan tingkat kesadaran klien tiap / 8 jam.
H/: KU = Lemah, rewel
GCS = 15

5. melakukan observasi posisi semifowler tiap / 8 jam
H/: Klien tidur dengan bantal di tinggikan

6.e. Penatalaksanaan pemberian antibiotic tiap 6 jam
H/: Ampicilin 4x200 mg / IV / 6 jam

6.d. Penatalaksanaan pemberian kortikosteroid tiap 12 jam
H/: Dexametazon 2 x 5 mg / IV /12 jam

1. Mengobservasi tanda-tanda vital terutama : Reabsorbsi tiap 8 jam
H/: Klien tidur saat di kaji

6.c. Penatalaksanaan pemberian Aminophilin tiap 8 jam
H/: Aminophilin 3 ccdalam IVFD = 14 tetes/menit

4. Melakukan observasi keadaan umum klien dan tingkat kesadaran klien tiap 8 jam
H/: KU : Lemah, Klien tidur

5. Melakukan observasi posisi semifowler tiap 8 jam
H/: Klien tidur dengan posisi bantal di tinggikan.
S : - Keluarga / ibu klien mengatakan klien masih sesak napas
- Ibu klien mengatakan klien masih gelisah
O : - sesak napas (+)
- wheezing (+)
- penggunaan otot pernapasan (+)
- pernapasan cuping hidung (+)
- retraksi dada (+)
A: Gangguan Pertukaran Gas
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6

























S : - Keluarga / ibu klien mengatakan klien masih sesak napas walaupun sudah berkurang
- Ibu klien mengatakan klien masih gelisah
O : - sesak napas (+)
- wheezing (+)
- penggunaan otot pernapasan (+)
- pernapasan cuping hidung (-)
- retraksi dada (+)
A: Gangguan Pertukaran Gas
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6








































































S : - Keluarga / ibu klien mengatakan sesak napas anaknya sudah berkurang
- Ibu klien mengatakan anaknya sudah membaik
O : - sesak napas (+)
- wheezing (+)
- pernapasan cuping hidung (-)
- RR : 40 x/i
- GCS : 15, E4M6V5
A: Gangguan Pertukaran Gas
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6
Tambah intervensi : Perawatan saat pulang


RESUME PULANG

Nama klien : An. Oyiz Husain
Umur : 6 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln raya Batudaa, desa Tabongo Batudaa
Tgl masuk : 25 Januari 2010
Tgl Pengkajian : 27 Januari 2010
Tgl Keluar : 10 Februari 2010
Diagnosa Medis : Asma Bronchial

Keluahan utama / Alasan Masuk :
Sesak napas
Diagnosa Keperawatan yang timbul :
1.Bersihkan jalan napas tidak efektif
2.Gangguan personal hygiene berhubungan dengan anak tidak kooperatif
Tindakan Keperawatan yang dilakukan
1.Bersihkan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret
1). Observasi pernapasan dan bentuk pernapasan setiap enam jam :
- Frekuensi
- Adanya ronchi
- Penggunaan otot-otot pernapasan; pernapasan cuping hidung
2). Lakukan perkusi, vibrasi dan postural drainage
3). Bantu klien untuk mengeluarkan sekret
4). Beri posisi yang nyaman yang memudahkan pasien bernapas
5). Anjurkan kepada anak untuk minum air hangat ± 500 cc tiap 8 jam.
6). Kolaborasi
- Pemberian antibiotik
2. gangguan personal hygiene berhubungan dengan anak tidak kooperatif
Bina hubungan saling percaya dengan anak
Anjurkan dan ajarkan kepada keluarga agar anak dimandikan, jika dingin maka di beri air hangat. Tiap pagi dan sore.
Bersihkan dan potong kuku yang panjang
Anjurkan dan ajarkan kepada keluarga klien untuk menjaga kebersihan rambut, kulit kepala, gigi dan telinga.
Beri HE tentang pentingnya kebersihan diri, lingkungan dan pencegahan terhadapa penularan penyakit.

Evaluasi Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan yang teratasi :
Tanggal 10 Februari 2010 :
Gangguan personal hygiene berhubungan dengan anak tidak kooperatif
Diagnosa Keperawatan yang belum teratasi :
Bersihkan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret
Perencanaan pulang :
1.Menganjurkan kepada ibu klien jika klien batuk lendirnya/sekret dikeluarkan
2.Mengajurkan kepada ibu klien agar anaknya sering diberi minum air hangat terutama jika batuk.
3.Menganjurkan kepada orang tua klien agar melakukan perkusi dan vibrasi pada punggung klien terutama jika batuk.
4.Menginstruksikan untuk tetap mengkonsumsi obat yang di berikan dokter sampai penyakitnya sembuh.
5.Menginstruksikan untuk menjaga kebersihan klien dan lingkungan di sekitar tempat tinggal klien.
Alasan Pulang :
Keluarga kekuarangan biaya dan minta berobat jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar